BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Kita menjalani rutinitas hidup apa adanya tanpa ada kekuatan untuk menjadikan hidup kita lebih baik.
Jika kita mau merenung, sebenarnya ketika kita diciptakan, Tuhan pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya hidup dalam kesengsaraan dan penderitaan. Maka dari itulah Tuhan membekali manusia dengan segenap potensi yang ada dalam dirinya. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan potensi yang ada di manusia meliputi akal, rohani, jasmani.
2. Menjelaskan pola pikir manuisa.
1.3 Batasan Masalah
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi masalah hanya pada penjelasan tentang potensi manusia .
1.4 Tujuan
Tujuan saya menulis makalah ini untuk memenuhi tugas ilmu sosial dasar.
BAB II
POTENSI MANUSIA MELIPUTI AKAL, JASMANI, dan ROHANI
2.1 Potensi Manusia
Potensi merupakan sebuah keahlian atau dapat disebut juga kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya manusia memiliki banyak potensi. Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang spesial, manusia di karuniai akal dan pikiran oleh Tuhan. Oleh karena itu kita harus ,mengetahui potensi akal itu seperti apa dan bagaimana cara mengembangkannya. Kata akal sendiri berarti suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Dengan akal atau pikiran manusia dapat berkreasi, berkarya, berbudi.
Akal bisa dikatakan pusatnya manusia. Jika kita memiliki akal yang sehat maka akan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari kita. Karena setiap tingkah laku kita tidak lepas dari akal. Kita berpikir menggunakan akal kita, tindakan bisa terjadi dari pikiran kita, jadi sangan berkesinambungan. Jika kita ingin meningkatkan potensi akal kita, maka kita harus terus menggali.
Berikutnya potensi jasmani. Jasmani sendiri yang berarti tubuh,jasad,bentuk fisik dari manusia. Sebagai manusia yang sudah dikaruniai jasmani yang sempurna oleh Tuhan, maka sepatutnyalah kita menjaga jasmani kita. Misalnya menjaga kesehatan denga makanan-makanan yang sehat, juga kita melihat hal bermanfaat apa yang dapat kita lakukan dengan jasmani kita. Kita bisa mengembangkannya dengan berolahraga dan menjaga jasmani kita.
Kemudian potensi rohani, rohani juga sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Jika seseorang memiliki potensi rohani yang baik maka kehidupannya akan baik pula. Masalah tentang rohani menurut saya sangat berhubungan antara manusia dengan Penciptanya. Jika kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan maka kita akan mendapatkan potensi-potensi rohani kita. Ini merupakan inti dari kehidupan kita, karena dari hubungan dengan Penciptalah seseorang menentukan akal mereka. Maskudnya jika seseorang ingin berpiliran tidak baik, jika dia memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan maka pikiran yang tidak baik tersebut akan hilang.
Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Banyak orang yang mengeluh ketika dikaruniai fisik yang kurang sempurna. Mereka merasa seakan-akan hidupnya tidak berguna. Akhirnya mereka menjadi orang-orang yang berputus asa dan menjadi beban bagi orang lain. Mereka melupakan potensi akal dan spiritual yang dikaruniakan Tuhan. Dalam sejarah kehidupan manusia, ada banyak orang-orang yang luar biasa, mereka dikaruniai keterbatasan fisik, tetapi justru dengan itulah mereka dapat menghasilkan prestasi yang mengagumkan. Mereka menjadikan keterbatasan mereka sebagai motivasi untuk meraih prestasi tinggi.
2.2 Pola Pikir Manusia
Setiap manusia pasti memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap manusia dilengkapi dengan akal. Pola pikir membentuk kepribadian yang sangat unik dalam hidup manusia. hal ini terutama terlihat dalam pola kita menentukan cita-cita, impian dan tujuan hidup.
Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu terbentur oleh suatu permasalahan yang akhirnya menyebabkan terbentuk karakternya oleh permasalahannya itu sendiri. Sehingga manusia itu memiliki langkah atau antisipasi yang bermacam – macam dalam menyikapi setiap permasalahan tersebut yang akan terekam sebagai suatu pengalaman.
Kuat atau besarnya pola pikir kita akan berpengaruh terhadap informasi-informasi yang datang di kemudian hari. akan ada informasi yang ditolak dan diterima dan ini tergantung dari pola yang dominan dalam pikiran kita. Pola yang dominan inilah salah satu penyebab utama mengapa muncul perbedaan pendapat atau perdebatan dalam percakapan.
Hal ini terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan mempengaruhi manusia :
1. Cita – cita
2. Pengalaman
3. Pendidikan
4. Pergaulan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Potensi yang dimiliki oleh setiap manusia adalah pemberian dari tuhan. Manusia memiliki potensi yang berbeda di setiap individu. Potensi yang diberikan oleh meliputi potensi akal, jasmani, dan rohani. Dalam pengembangannya manusia atau individu itu sendiri yang dapat melihat atau merasakan potensi yang ada pada dirinya, dan dapat mengembangkannya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
3.2 Saran
Potensi yang telah diberikan oleh Tuhan harus kita syukuri dan kita gunakan sebaik mungkin. dan harus kita gunakan dengan baik dan berguna. Serta mengembangkannya sesuai potensi yang kita miliki. Jangan pernah mengeluh dengan apa yang telah diberikan kepada kita. Lebih baik kita anggap itu sebagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://excemart.wordpress.com/2008/04/17/potensi-manusia/
http://sayyidulayyaam.blogspot.com/2007/04/tiga-potensi-manusia.html
http://thenafi.wordpress.com/2009/02/04/mengembangkan-potensi-potensi-manusia-yang-diberikan-oleh-allah/